Rabu, 06 Februari 2008

Israel Tewaskan 8 Milisi Hamas di Gaza


GAZA, RABU - Dalam konflik yang memanas di Gaza, pasukan Israel menewaskan delapan milisi Hamas Selasa (5/2). Enam milisi Hamas diantaranya tewas akibat hantaman sebuah rudal yang ditembakkan oleh militer Israel.

Dalam eskalasi ketegangan lainnya, Hamas menembakkan sejumlah roket dari Gaza yang diarahkan ke wilayah permukiman di dekat perbatasan Israel sehingga mengakibatkan seorang perempuan Israel cidera, beberapa pabrik rusak, serta pembangkit energi di sejumlah wilyah kota Sderot di dekat Gaza padam.

Pertempuran terbaru Hamas-Israel berlangsung menyusul 2 pekan aksi anarkis yang terjadi di perbatasan Gaza-Mesir. Meningkatnya aksi kekerasan ini mengindikasikan penguasa Hamas di Gaza meningkatkan aksi kekerasan tidak hanya ke Israel, tetapi juga ke Mesir, pada saat Hamas kehabisan pilihan untuk mengakhiri pemblokadean selama 7 bulan yang diberlakukan di Gaza. Memanasnya konflik antara pemimpin Hamas dengan Israel dan Mesir yang berupaya mengisolir gerakan milisi ini telah meningkatkan gentingnya situasi regional.
Dalam 3 pekan terakhir, aksi kekerasan dengan cepat berlangsung secara berturut-turut yang dimulai dengan serangkaian serangan roket Hamas terhadap Israel. Serangan roket tersebut dibalas dengan diperketatnya blokade ekonomi Israel terhadap Gaza. Sebagai solusi, Hamas membobol tembok perbatasan dengan Mesir lewat ledakan bom sehingga sempat menimbulkan eksodus ribuan penduduk Gaza yang mencari kebutuhan pokok di Mesir akibat menipisnya jenis kebutuhan ini setelah diberlakukannya pemblokadean.

Pejabat keamanan Israel telah memperingatkan bahwa milisi Palestina berupaya menerobos perbatasan Mesir yang telah ditutup Minggu (3/2) untuk menyusup ke wilayah perbatasan Israel. Serangan bom bunuh diri di kota Dimona, Israel selatan Senin (4/2) telah memicu timbulnya spekulasi bahwa pelaku serangan menggunakan metode ini untuk menyusup ke Israel. Serangan di pusat perbelanjaan Dimona ini menewaskan seorang perempuan Israel yang telah lanjut usia dan melukai 11 orang lainnya.
Tidak berapa lama setelah aksi pemboman berlangsung, 2 kelompok milisi Gaza mengaku telah mengirim pelaku bom bunuh diri dari Gaza ke Israel melalui Mesir. Pengakuan ini meningkatkan kekhawatiran Israel terhadap sejumlah kehadiran pelaku bom bunuh diri yang bebas berkeliaran sehingga pasukan keamanan tetap memberlakukan status siaga di seluruh kawasan Israel. Sebelum Hamas menyampaikan klaim bertanggungjawab terhadap serangan bom bunuh diri, pesawat tempur Israel menembakkan beberapa rudal ke sebuah kantor kepolisian Hamas di kota Abassan, Gaza selatan sehingga menewaskan 6 anggota polisi Hamas dan menciderai beberapa orang lain, termasuk petugas medis.

Israel dan Mesir telah membatasi dengan ketat akses ke Gaza sejak Juni 2007 setelah Hamas mengambil alih kekuasaan lewat kekerasan di Gaza. Bulan Januari 2008, setelah digempur dengan serangan roket Hamas, Israel memutuskan untuk mengurangi pengapalan bahan bakar sehingga menenggelamkan Kota Gaza ke dalam kegelapan karena berkurangnya suplai bahan bakar untuk menyalakan listrik di satu-satunya pembangkit kota tersebut. (AP)

Tidak ada komentar: