Jumat, 01 Februari 2008

Iran Tuduh AS Berpropaganda dengan Isu Nuklir

Jakarta (ANTARA News) - Dubes Iran untuk Indonesia Behrooz Kamalvandi menyatakan bahwa negara-negara barat dan Amerika Serikat telah melancarkan propaganda tidak adil dan sepihak terhadap Iran melalui isu nuklir.
Menurut Behrooz dalam seminar tentang nuklir di Jakarta, Kamis, AS yang selama ini menentang program nuklir untuk tujuan damai di Iran, justru pernah mengirimkan reaktor nuklir riset ke Iran dengan kapasitas 5 Megawatt, yang kemudian digunakan untuk pengayaan uranium hingga 93 persen. Sebagai informasi, uranium yang sudah diperkaya diatas 90 persen sudah dapat digunakan untuk membuat bom atom.
"Negara-negara barat tersebut, dengan kepura-puraan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir, mencoba mencabut hak Iran atas penggunaan pengetahuan vital teknologi nuklir," kata Dubes Behrooz Kamalvandi.Dalam kesempatan itu, Dubes Iran menjelaskan, sejarah pengembangan tehnologi nuklir di Iran yang dimulai ketika pendirian Pusat Atom Universitas Tehran tahun 1956. Tepat tiga tahun setelah peluncuran Eisenhower Plan tentang Atom untuk perdamaian.
Saat itu, tambah Dubes, ASt kemudian mengirimkan reaktor nuklir riset ke Iran dengan kapasitas lima Megawatt. Reaktor tersebut digunakan pengayaan uranium hingga 93 persen.
Pada tahun 1974 dirikan organisasi Energi Atom Iran. Dan sejak saat itu dilakukan banyak investasi dan kontrak-kontrak pembangunan delapan pabrik tenaga atom di Bushehr dengan Jerman, di Karun dengan Perancis dan Saveh juga dengan Jerman.
"Setelah kemenangan Revolusi Islam (1979), Iran memutuskan melanjutkan program nuklir untuk tujuan damai. Namun keputusan ini ditentang keras oleh Amerika Serikat dan negara-negara barat," kata Behrooz Kamalvandi.(*)
(sumber: antara)

Komentar Masa FM:
Maka getarkanlah musuh-musuhmu dengan kekuatan yang kalian miliki. Agar mereka tahu, bahwa kaum muslimin tidak mudah menjadi bulan-bulanan.
Allahuakbar...!!

Megawati: PDIP Seterusnya Tolak DCA RI-Singapura


Palembang (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan partainya seterusnya menolak perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) antara Indonesia-Singapura karena dinilai mempertukarkan wilayah kedaulatan Indonesia.

"Bagaimana mungkin kita membiarkan tentara negara lain mengadakan latihan militer secara mandiri di wilayah kedaulatan kita," katanya dalam pidato politiknya saat peringatan HUT PDIP ke 35, di Palembang, Kamis.

Menurut Megawati, meski Indonesia bersahabat dengan Singapura, jangan sampai kepentingan kedaulatan dan martabat bangsa dipertukarkan.

"PDI Perjuangan mengingatkan pemerintah dengan tegas untuk tidak mengulangi hal seperti itu. Kalau PDI Perjuangan dipercaya rakyat, saya tidak sesumbar, hal yang mempertukarkan wilayah kedaulatan seperti itu. Insya Allah tidak akan pernah terjadi," katanya.

Ia mengatakan pemerintah tidak boleh membiarkan negara lain menggelar latihan militernya di perairan Kepulauan Riau.

"Hak itu diberikan kepada negara lain dan ditukar dengan sejumlah perolehan uang. PDIP secara tegas menolak dan akan terus menolak hal itu," katanya.

Perjanjian keja sama pertahanan RI-Singapura ditandatangani pada 27 April 2007 di Istana Tampak Siring, Bali, oleh Menteri Pertahana kedua negara disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Singapura Lee Hsien Loong.

Namun banyak pihak termasuk DPR mempermasalahkan perjanjian tersebut karena bisa merugikan Indonesia, terutama dalam masalah kedaulatan wilayah.(*)
(sumber: antara)

Komentar Masa FM:
Sepertinya yang harus menolak perjanjian itu adalah bapak presiden kita yang terhormat. Semestinya, Pak SBY sebagai perwira sadar dan mau berkata jujur kalau ibu Mega itu benar. Karena, jika dalam sebuah negara terdapat tentara dari negara lain maka posisi kedaulatan dan kekuasaan negara tidak akan independen. Kebijakan-kebijakannya akan terpengaruh dengan keberadaan tentara-tentara itu.
Cukuplah Arab Saudi yang menjadi ompong atas pembelaannya kepada lebanon dan palestina dan melemahnya aturan syariat Islam di sana. Jangan sampai, pemerintah kita sebagaimana yang dilakukan oleh ibu Mega. Hanya Menari Poco-poco.

Dimanakah kedaulatan negara kita?

Banjir lagi... Banjir lagi


Hujan Terus Mengguyur Banjarmasin

Sejak pukul 17.00 Wita, Kota Banjarmasin dan sekitarnya diguyur hujan lebat. Sejumlah jalan di ibukota Kalimantan Selatan ini pun tergenang air.
Di kawasan Jalan Sultan Adam, Jalan Jafri Zam Zam dan Jalan PHM Noor, jalanan menjadi kubangan air. Beruntung pengguna jalan memilih istirahat di tempat teduh, ketimbang melanjutkan perjalanan.
Selain hujan lebat, gemuruh guntur terus terdengar. Kilat menyambar-nyambar membuat warga was-was dan memilih tidak bepergian.
(sumber: Bpost)

Permukaan Air Bendung Katulampa Masuki Tahap Siaga

(ANTARA News) - Ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa, Kota Bogor, hingga Jumat pukul 16.00, berada pada 100 cm di atas mercu bendung dan telah memasuki tahap waspada.
Sementara itu, ketinggian permukaan air yang terdeteksi melalui alat Water Level Meter yang dipasang oleh tim dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Bendung Katulampa berada pada ketinggian 130 cm.
"Ketinggian permukaan air tersebut berada pada tahap waspada atau siaga IV, karena telah melampaui batas normal, yakni 80 cm di atas mercu bendung," kata Petugas Pintu Air Bendung Katulampa Bogor, Andi Sudirman, kepada ANTARA News di Bogor, Jumat.
Dia menjelaskan, kenaikan permukaan air disebabkan oleh hujan yang mengguyur Bogor dan sekitarnya sejak Kamis (31/1) tengah malam hingga Jumat sekitar pukul 14.30. Hujan turun secara fluktuatif, yakni deras, gerimis, deras lagi, dan gerimis lagi.
Hingga Jumat petang, cuaca Bogor masih mendung meskipun hujan sudah berhenti.
Menurut Andi, permukaan air di Bendung Katulampa yang dipantaunya melalui papan mercu bendung, naik secara bertahap sejak Jumat subuh hingga menjelang siang, dari 30 cm menjadi 60 cm. Kemudian, pada sekitar pukul 12.00 naik menjadi 70 cm, pada pukul 13.00 naik menjadi 80 cm, pada pukul 14.00 naik menjadi 90 cm, serta pada pukul 16.00 naik lagi menjadi 100 cm.Sementara itu, permukaan air yang terdeteksi melalui alat Water Level Meter, pada pukul 12.30 tercatat 100 cm, pada pukul 14.00 tercatat 120 cm, serta pada pukul 16.00 tercatat 130.00.
Alat Water Level Meter yang mendeteksi permukaan air secara elektrik, disetting batas siaga pada ketingian 100 cm yang ditandai dengan bunyi alarm berbunyi secara otomatis. Alarm itu telah bunyi pada pukul 12.00 hingga 12.30.
Menurut Andi, ketinggian permukaan air pada papan mercu bendung yang dipantau secara manual maupun yang terdeteksi melalui alat Water Level Meter ada perbedaan sekitar 30 cm.Perbedaan ketinggian permukaan air itu, kata dia, mungkin disebabkan ada pendangkalan di dasar bendung atau pencatatan dari alat tersebut kurang akurat. Andi tetap berpatokan pada pemantauan secara manual di papan mercu bendung.
Menurut Andi, ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa menjadi peringatan dini terhadap masyarakat Jakarta. Karena, air bergerak dari Bogor ke Jakarta dan terus ke laut melalui sungai Ciliwung dan Cisadane, membutuhkan waktu sekitar 10 jam hingga 12 jam.
Jika ketinggian permukaan air sudah melampaui 80 cm, maka Andi akan membuat laporan ke Jakarta.Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bogor, Endang Suprapti mengatakan, berdasarkan data Stasiun Klimatologi BMG Bogor, curah hujan di di Bogor pada Kamis (31/1) tercatat rata-rata 32 mm per hari. Angka tersebut masih berada pada kisaran normal di bawah 50 mm per hari. "Jika curah hujannya lebih dari 50 mm per hari baru masuk kategori tinggi. Namun angka tersebut dicapai dalam waktu relatif singkat," katanya.
Sementara itu, pada saat turun hujan deras di Kota Bogor pada Jumat siang, sejumlah ruas jalan tergenang air hujan yang meluber dari selokan. Hal ini terlihat di Jalan Raya Pajajaran, Jalan Kapten Muslihat dekat lembaga pemasyarakatan Paledang, Jalan A Yani dekat Plaza Jambu Dua, dan beberapa tempat lainnya.(*)
(sumber: antara)

Komentar Masa Fm:
Kapan sih musibah tahunan ini akan teratasi? Kalau terus-terusan begini, bisa-bisa Indonesia akan hilang dari peta dunia. Karena tenggelam.....

Pakem: Lagi Dikaji

Saat ini tim pengawas aliran kepercayaan masyarakat (pakem) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) masih memproses bakal dikeluarkannya surat keputusan (SK) bersama pelarangan terhadap pengajian pimpinan H Abdul Rasyid yang dinilai MUI setempat menyimpang.
Jika yang bersangkutan terbukti dan dianggap memenuhi unsur yuridis, maka pemimpin Majelis Taklim Nurul Muhibbin di Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten HSU ini pun nantinya bakal berhadapan dengan proses hukum yang berlaku.


Demikian diungkapkan oleh ketua tim pengawas kepercayaan aliran masyarakat (pakem) HSU, Darkani Hadi SH yang juga Kepala Kejaksaan Negeri (kajari) Amuntai, kepada BPost, Jumat (1/2).

"Yang jelas kita lihat dan kaji dululah, apakah sudah cukup kuat buktinya, dan apakah perbuatannya sudah menjurus ke pelanggaran pasal tindak pidana, jika memang nantinya dari unsur yuridisnya terpenuhi, proses hukum pasti dijalankan dan yang bersangkutan pun terancam pasal tindak pidana penistaan terhadap agama di dalam pasal 156 KUHP," ungkap Darkani Hadi.

Komentar Masa FM:
Kalau sudah terbukti murtad, tebas saja....