Rabu, 30 Januari 2008

Habib Umar serukan Agar Kembali bersatu


Ribuan umat muslim memadati Masjid Jami di Jalan Sungai Jingah, untuk mengikuti tabligh akbar yang disampaikan Al Habib Umar Bin Hafidz, yang berasal dari Tarem Hadramaut, Yaman, tadi malam (29/01)


Jamaah yang datang tak hanya berasal dari seputar wilayah Kota Banjarmasin, Martapura dan Banjarbaru semata tapi juga dari wilayah Kalteng dan Kaltim. Terpaksa Jalan Sungai Jingah mulai dari jembatan simpang empat sungai jingah, hingga simpang Malkom Temon ditutup untuk menampung jamaah.Sebelum menyampaikan tabligh akbar di Masjid Jami, pada siang harinya Habib Umar juga telah berkunjung ke Pondok Pesantren Annur Martapura serta menyampaikan tabligh akbar di Masjid Al Mukarommah Martapura.


Dalam kesempatan tersebut, ulama kharismatik tersebut menyerukan agar Kaum muslim bersatu berdasarkan tuntunan Rasulullah saw.


Hari ini (30/01), Habib Umar menemui para 'Ulama di daerah ini di Masjid al Ikhsan Banjarmasin.


Komentar Masa Fm:

Ummat merindukan 'ulama yang mampu membimbingnya ke arah perbaikan. Mengarahkan 'umara-nya agar benar-benar menerapkan syariat Islam sebagai ajaran yang mulia yang dibawa oleh Rasulullah saw.

Pesawat Kaum Bugil

ADA-ada saja. Orang bugil boleh baik pesawat. Ini dilakukan sebuah maskapai penerbangan di Jarman Timur. Di negara ini, nudisme memang hal biasa. "Kami ingin membuat kebebasan itu terwujud pula di atas awan," ujar Enrico Hess dari biro travel Ossi Urlaub yang menggelar paket liburan bugil ini, Selasa (29/1).

Penerbangan bugil akan dilakukan pada 5 Juli mendatang antara Erfurt di Jerman tenggara dan Laut Baltik. Tiketnya dijual dengan harga 499 euro.

"Semua penumpang akan terbang dengan tubuh telanjang, namun mereka baru akan diizinkan membuka pakaian begitu mereka di dalam pesawat. Tapi pilot dan pramugari tidak telanjang," ujar Hess.

Komentar Masa Fm:
Kebebasan bisa terwujud di mana saja. Karena sejatinya manusia sebenarnya bisa memilih antara jalan kebaikan (takwa) dan jalan kesesatan.

[Faal hamaha fujuuraha wa taqwaaha...]
Jadi, sebenarnya semua orang bisa memilih. Memilih syurga ataukah neraka.

Depkominfo Bangun Sistem Peringatan Dini Ketahanan Pangan


Departemen Komunikasi dan Informatika akan membuat membangun early warning system (sistem peringatan dini) untuk ketahanan pangan nasional.


Dengan sistem ini, Depkominfo bermaksud memberikan informasi mengenai harga dan stok sembilan bahan pokok dan barang kebutuhan lain yang penting untuk masyarakat. "Secara nasional, pasar-pasar induk yang ada di Kabupaten atau provinsi akan dimonitor setiap hari, tidak hanya harga, tapi juga stock," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh kepada wartawan di Gedung Depkominfo, Jakarta. Rabu (30/1).


Informasi hasil monitoring ini, menurut Nuh, akan disebarkan pada pihak-pihak yang terkait untuk ditindaklanjuti. Informasi tersebut juga dapat diakses oleh masyarakat nantinya. Dengan tersedianya informasi mengenai harga dan ketersediaan bahan pokok, Nuh berharap bisa mengurangi aksi spekulan.


Saat ini, lanjut Nuh, pihaknya telah membuat standar operational procedure (SOP) dan menyiapkan petugas yang akan terlibat di dalam sistem. Namun, kata dia, pelaksanaan sistem tersebut tidak akan sama antar daerah. Ketika ditanya target pelaksanaan, Nuh menjawab, "Target Februari tahun ini," katanya. (DIV) (sumber: kompas)


Komentar Masa Fm:

Seharusnya pemerintah kita saat ini memiliki visi sebagaimana pak Harto. Beliau memiliki perencanaan jangka panjang yang demikian bagus untuk menangani masalah pangan. Tentu bukan romantisme sejarah, jika pada masa pak Harto kita pernah mengalami swasembadapangan. Tapi, bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarah negaranya?


Bukankah itu ciri, bahwa sebenarnya pak Harto benar2 memiliki ciri sebagai pemimpin yang kuat untuk mensejahterakan rakyatnya (yang memang mayoritas adalah petani)? Beliau sadar, bahwa kekuasaan yang dimilikinya akan bertahan lama. Maka dari itu, perencanaan jangka panjang yang lumayan strategis bisa beliau lakukan. Sama sebagaimana yang dilakukan oleh Mahatir Muhammad atas Malaysia.


Apakah perlu kita memperpanjang masa kepemimpinan presiden kita agar mampu memiliki visi dan perencanaan jangka panjang atas pangan seperti pak Harto? Sebagian mengatakan, "biarlah hidup dalam kekuasaan tiran, biarlah hidup di dalam kediktatoran, tapi kita gak hidup sengsara seperti saat ini". "Kalau tahu begini, Eunakan hidup di zaman Suharto..."


(apanya yang enak????)

Karyawan PLN Ancam Mogok kerja


JAKARTA, RABU - Karyawan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tergabung dalam Serikat Pekerja PLN mengancam akan melakukan mogok kerja jika keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tidak segera dicabut. Hal ini disampaikan oleh Ahmad Daryoko, Ketua Serikat Pekerja PLN, usai menemui Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng di Istana Negara, Rabu (30/1).


Menurut Daryoko, keputusan RUPS untuk memisahkan Badan Usaha PLN merupakan indikasi adanya rencana penjualan aset-aset PLN kepada pihak asing. Daryoko, yang memimpin unjuk rasa di depan Istana, juga mengatakan dalam orasinya bahwa surat yang dikeluarkan Menteri BUMN Sofyan Djalil, pada Direksi PLN untuk mencabut keputusan RUPS hanya bohong belaka.


"Masak, keputusan RUPS hanya dibatalkan dengan surat pemberitahuan oleh seorang Menteri pada Dirut PLN. Pekerjaan kayak gini adalah pekerjaan bohong-bohongan," tegas Daryoko.


Saat ini, karyawan PLN yang melakukan unjuk rasa di Istana Negara mulai meningggalkan lokasi tersebut. Rencananya mereka, akan menuju Kantor PLN Pusat untuk melakukan koordinasi. (KP)


(sumber: kompas)


komentar masa fm:

Serikat Pekerja sebenarnya telah betul-betul menyadari, bahwa restrukturisasi lebih mirip swastanisasi. Jika suatu saat nanti, semua BUMN telah diswastanisasi. Maka, apalagi yang dimiliki oleh rakyat?


Bukankah, undang-undang negara ini telah sangat jelas menyatakan bahwa segala bentuk kekayaan alam termasuk sumber energi mesti dikuasai oleh negara. Dan penggunaan keuntungannya untuk hajat hidup orang banyak. Kalau swastanisasi terjadi, apakah hajat hidup orang banyak akan terpenuhi?


Wajar, jika SP (serikat Pekerja) PT PLN melakukan mogok kerja. Karena mereka merupakan bagian dari rakyat yang sadar, bahwa suatu saat nanti mereka akan tertindas di dalam negara sendiri.