
Departemen Komunikasi dan Informatika akan membuat membangun early warning system (sistem peringatan dini) untuk ketahanan pangan nasional.
Dengan sistem ini, Depkominfo bermaksud memberikan informasi mengenai harga dan stok sembilan bahan pokok dan barang kebutuhan lain yang penting untuk masyarakat. "Secara nasional, pasar-pasar induk yang ada di Kabupaten atau provinsi akan dimonitor setiap hari, tidak hanya harga, tapi juga stock," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh kepada wartawan di Gedung Depkominfo, Jakarta. Rabu (30/1).
Informasi hasil monitoring ini, menurut Nuh, akan disebarkan pada pihak-pihak yang terkait untuk ditindaklanjuti. Informasi tersebut juga dapat diakses oleh masyarakat nantinya. Dengan tersedianya informasi mengenai harga dan ketersediaan bahan pokok, Nuh berharap bisa mengurangi aksi spekulan.
Saat ini, lanjut Nuh, pihaknya telah membuat standar operational procedure (SOP) dan menyiapkan petugas yang akan terlibat di dalam sistem. Namun, kata dia, pelaksanaan sistem tersebut tidak akan sama antar daerah. Ketika ditanya target pelaksanaan, Nuh menjawab, "Target Februari tahun ini," katanya. (DIV) (sumber: kompas)
Komentar Masa Fm:
Seharusnya pemerintah kita saat ini memiliki visi sebagaimana pak Harto. Beliau memiliki perencanaan jangka panjang yang demikian bagus untuk menangani masalah pangan. Tentu bukan romantisme sejarah, jika pada masa pak Harto kita pernah mengalami swasembadapangan. Tapi, bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarah negaranya?
Bukankah itu ciri, bahwa sebenarnya pak Harto benar2 memiliki ciri sebagai pemimpin yang kuat untuk mensejahterakan rakyatnya (yang memang mayoritas adalah petani)? Beliau sadar, bahwa kekuasaan yang dimilikinya akan bertahan lama. Maka dari itu, perencanaan jangka panjang yang lumayan strategis bisa beliau lakukan. Sama sebagaimana yang dilakukan oleh Mahatir Muhammad atas Malaysia.
Apakah perlu kita memperpanjang masa kepemimpinan presiden kita agar mampu memiliki visi dan perencanaan jangka panjang atas pangan seperti pak Harto? Sebagian mengatakan, "biarlah hidup dalam kekuasaan tiran, biarlah hidup di dalam kediktatoran, tapi kita gak hidup sengsara seperti saat ini". "Kalau tahu begini, Eunakan hidup di zaman Suharto..."
(apanya yang enak????)