Sabtu, 02 Februari 2008

Harlah NU, Pesona Riak Kebangkitan Islam


(Jakarta, NU Online) Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-82 Nahdlatul Ulama (NU) di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (3/2) besok siap digelar. Sekira 300 ribu massa Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) se-DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, bakal memadati stadion kebangggaan bangsa Indonesia itu.Dalam hajatan akbar yang akan disiarkan secara langsung oleh TVRI itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan hadir di tengah-tengah massa Nahdliyin. ”Pak Presiden dipastikan hadir. Kita telah melakukan koordinasi dengan Paspampres, aparat keamanan dan pihak terkait,” terang Sekertaris Pantia Harlah, Anas Thahir, di Jakarta, Sabtu (2/2)Pihak panitia pun juga telah siap menyukseskan acara yang juga akan dihadiri Rais Aam Pengurus Besar NU KH Sahal Mahfudh itu. Dua panggung berukuran besar telah berdiri tegak di depan tempat duduk tamu undangan khusus.

Di dalam stadion juga telah dipenuhi spanduk dan baliho NU dan sejumlah organisasi struktural dan kultural, seperti IPNU, LAZISNU, PMII dan Muslimat NU. Ribuan banser juga telah bersiap-siap dengan menggelar apel guna mengamankan kegiatan tersebut.

Massa Nahdliyin berjumlah besar akan datang dan memadati stadion secara bertahap mulai pukul 07.00 WIB. Panitia pelaksana pusat dan daerah sudah menyiapkan sebanyak 2000 bus yang akan membawa para jamaah menuju tempat hajatan akbar tersebut.Anas menambahkan, dipandu para ulama dan kiai, para jamaah juga akan melaksanakan istighosah bersama untuk keselamatan bangsa dan negara. Tak hanya itu. Panitia juga telah menyiapkan fasilitas telekonferensi (pembicaraan jarak jauh) yang akan digunakan untuk menyiarkan secara langsung pidato Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Presiden Yudhoyono.

Menurut rencana, ada tiga pengurus wilayah NU se-Indonesia yang dapat mengikuti secara langsung pidato Ketua Umum PBNU dan Presiden SBY, antara lain, Jawa Timur, Lampung, Batam.Masing-masing PWNU akan membuat acara yang menghadirkan massa NU di stadion atau lapangan di daerah masing-masing. Dengan teleconference ini, warga NU di daerah-daerah tersebut bisa mengikuti dan mendengarkan pidato di Jakarta,” ujar Anas.Melalui fasilitas telekonferensi itu pula akan digelar dialog interaktif antara Presiden dan PBNU dengan warga Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) di masing-masing provinsi. “Misalnya, PWNU Jatim bisa menceritakan tentang kondisi warga NU kepada Presiden,” tandasnya.

Sementara itu, sepanjang hari Sabtu, Grup marching band dari pondok pesantren Darunnajah, Soneta Group, Pagar Nusa, dan personil atraksi terjun payung, telah melakukan persiapan matang. Masing-masing akan menampilkan atraksi dan pagelaran yang spektakuler. (rif)




sementara itu... ternyata Gusdur mbokit harlah NU

JAKARTA, JUMAT-Hampir dipastikan mantan Ketua Umum Tanfidziah PBNU KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tidak akan ikut pada acara puncak Harlah NU ke 83 yang akan diselenggarakan secara akbar di Gelora Bung Karno, Minggu (3/2) besok.
Kepastian ketidakhadiran Gus Dur yang juga mantan presiden ke 3 RI ini disampaikan langsung oleh Gus Dur secara khusus melalui pesan singkat SMS, Jumat (1/2). "Saya tidak akan hadir di acara Harlah NU di Senayan, karena pengurus NU banyak yang tidak bersih," tegas Gus Dur dalam pesan singkatnya..
Gus Dur kemudian menjelaskan, dirinya tidak akan pernah menghadiri acara-acara yang diselenggarakan PBNU selama kepengurusan NU masih diisi orang-orang yang kotot dan korup. "Pokoknya saya tidak ikut-ikut kalau pengurus NU masih banyak yang korup," tegas Gus Dur lagi. Lalu, dimana Gus Dur pada Minggu besok? Gus Dur yang juga Ketua Dewan Syura DPP PKB ini memilih menghadiri acara pengajian di Kediri, Jawa Timur yang kemudian dilanjutkan melakukan kampanye Pilkada di Banyumas, Jawa Tengah.
Sampai kemarin berbagai spanduk 'woro-woro' termasuk spanduk yang sengaja dipampang oleh dua partai besar Partai Perstauan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sudah terlihat marak di beberapa jalan utama ibukota. Yang terlihat, kesan "perang" pengaruh antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mewarnai peringatan hari lahir (Harlah) ke-82 Nahdlatul Ulama (NU) kali ini. Termasuk, spanduk khusus yang dipasang oleh PBNU.
Spanduk-spanduk yang terpasang oleh PPP dan PKB antara lain bertuliskan ucapan selamat Harlah bagi NU. Selain spanduk, rebutan pengaruh juga dilakukan melalui iklan di media massa. PPP dan PKB sama-sama mengklaim sebagai partai yang dilahirkan oleh NU, sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia ini.
Contohnya, iklan PKB dalam salah satu koran nasional edisi Kamis (31/1) memasang iklan satu halaman penuh dengan gambar pendiri NU KH Hasyim Asyari. Pada iklan tersebut PKB menegaskan sebagai partai yang dilahirkan NU. Kemudian, PPP yang memasang iklan satu halaman penuh dengan gambar Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang didalamnya terdapat tulisan ucapan terima kasih pada NU yang dianggap memiliki andil besar ndil melahirkan partai itu melalui fusi bersama Parmusi, PSII, serta Perti.
"Perang" pengaruh atau berebut simpati tersebut tidak lain, baik PPP maupun PKB sama-sama memiliki basis massa dikalangan nahdliyin. Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi kepada wartawan, Kamis (31/1) kemarin menyatakan tidak mempermasalahkan antusiasnya PPP dan PKB dalam menyambut Harlah NU kali ini. "Nggak masalah mereka ramai-ramai menarik simpati warga NU. Yang jelas, buktikan dulu amalnya pada NU dan jangan hanya bisa main klaim saja," singkat KH hasyim Muzadi. (Persda Network/Rachmat Hidayat)




Komentar Masa Fm:

Allahuakbar...!!! Jika Hizbut Tahrir Indonesia mampu menghadirkan 80 ribu pendukung tegaknya khilafah, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia akan mengumpulkan 300 ribu masanya. Sungguh, ini merupakah kekuatan yang sangat dahsyat untuk menuntut sebuah perubahan pada bangsa ini. Semoga ini bukan euforia belaka atau hanya sekadar penunjukkan nama besar organisasi. Karena, nama besar organisasi, banyaknya jumlah masa atau banyaknya tokoh tidak akan bernilai apa-apa untuk kebangkitan. Jikalau organisasi itu tidak mampu memberi pengaruh kepada kebijakan negara ini. Agar setidaknya, kaum muslim di sini tidak sengsara lagi akibat dijauhkan dari syariat Islam.

Kita semua berharap, Kehadiran acara ini memang benar-benar menjadi sebuah titik pemantik kebangkitan ummat. Menjadi bagian yang realistis dari kerinduan ummat Islam akan syariat Islam. Tapi, lha koq masih ada yang mau mboikot? Kenapa ya? Istighfar donk pak Kiyai...


Semoga Allah menyatukan hati-hati kita agar bersatu memeperjuangkan tegaknya syariat Islam....

Sekali Lagi Allahuakbar....!!!

Bunuh Diri di Kalangan Tentara AS Meningkat


Washington (ANTARA News) - Tindakan bunuh diri di kalangan tentara Amerika Serikat bertambah dalam tiga tahun belakangan, bahkan mencapai tingkat tertinggi dalam 25 tahun terakhir, ungkap data yang diterbitkan militer, Kamis.

Petinggi militer mengaitkan peningkatan yang meresahkan tersebut dengan masalah perkawinan dan semakin panjangnya serta semakin banyaknya penugasan ke Irak maupun Afghanistan.

"Saya pikir itu adalah penanda adanya stres pada tentara," kata Kolonel Elsbeth Ritchie, konsultan psikiatrik militer, lalu mengatakan "keluarga-keluarga (tentara AS) sudah letih".

Data yang diterbitkan militer tersebut memperlihatkan angka bunuh diri maupun percobaan bunuh diri melonjak pada tahun 2006 setelah merambat naik sejak AS berperang di Afghanistan dan Irak.

Menurut data tersebut, lebih dari dua ribu tentara mencoba bunuh diri atau melukai sendiri pada tahun 2006, sedangkan pada tahun 2002 jumlah kasus tersebut 375 kejadian.

Pada tahun 2006, terdapat 102 tentara aktif yang melakukan bunuh diri, jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari kasus pada tahun 2001, ungkap data tersebut.

Angka tersebut menunjukkan bahwa jumlah bunuh diri bahkan semakin tinggi pada tahun 2007, dengan 89 kasus dipastikan bunuh diri dan 32 kematian lainnya masih menunggu penegasan sebagai bunuh diri.

Menurut Ritchie, sebagian besar kasus bunuh diri itu diakibatkan masalah dalam hubungan, dan hanya sebagian kecil yang berlatar masalah hukum, keuangan atau masalah kerja.

"Kalau orang membawa senjata yang sudah dikokang, seringkali bunuh diri terjadi tiba-tiba. Misalnya ada yang mendapat `email` dari pasangannya dengan kalimat `saya ingin cerai`, lalu dia menembak diri sendiri," katanya.

Laporan insiden bunuh diri itu mengisyaratkan bahwa orang tidak akan bunuh diri kalau sebab langsungnya adalah pertempuran, kata Ritchie.

""Tetapi, kerapnya penugasan telah membuat hubungan menjadi tegang, dan hubungan yang tegang serta perceraian sudah mutlak berhubungan dengan meningkatnya bunuh diri."

"Masalah lain adalah kelainan stres pasca-traumatik, kelainan stres pasca-traumatik secara sejarah serta penggunaan Narkoba.

Dari 102 tentara aktif pada 2006, 72 bunuh diri saat tidak bertugas ; 27 ditugaskan ke Irak; dan tiga di Afghanistan.

Kebanyakan yang bunuh diri adalah pria muda antara 18 dan 24 tahun, dan terdapat 11 tentara wanita yang bunuh diri sepanjang 2006.

"Itulah jumlah tertinggi bunuh diri tentara perempuan, setahu saya," kata Ritchie dikutip AFP.(*)
(sumber: antara)


Komentar Masa Fm:
Yang dicari tentara Amerika adalah kehidupan dan kejayaan. Wajar, jika mereka mencari kehidupan akan berefek sebagaimana di atas. Kita tentu ingat dengan kedigjayaan pasukan kaum muslimin. Mereka benar-benar ditakuti. Bukan karena mereka antistress atau peralatan perang mereka yang lebih lengkap dari tentara Amerika. Tapi mereka mencari kematian dan kemuliaan atas agama dan ummatnya. Mereka tidak sempat lagi memikirkan, apakah istri mereka di rumah meminta cerai atau harta mereka akan dirampas. Karena mereka yakin, Allahlah yang menjaga semuanya.
Sungguh... ini bukanlah romantisme sejarah. Jika saja Kaum muslim mau bersatu dalam naungan Khilafah, maka tentara-tentara Amerika akan bisa menyaksikan bagaimana kedahsyatan tentara kaum muslimin.
Mudah-mudahan Allah sesegeranya menegakkan Khilafah. Amin....