Jumat, 01 Februari 2008

Megawati: PDIP Seterusnya Tolak DCA RI-Singapura


Palembang (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan partainya seterusnya menolak perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) antara Indonesia-Singapura karena dinilai mempertukarkan wilayah kedaulatan Indonesia.

"Bagaimana mungkin kita membiarkan tentara negara lain mengadakan latihan militer secara mandiri di wilayah kedaulatan kita," katanya dalam pidato politiknya saat peringatan HUT PDIP ke 35, di Palembang, Kamis.

Menurut Megawati, meski Indonesia bersahabat dengan Singapura, jangan sampai kepentingan kedaulatan dan martabat bangsa dipertukarkan.

"PDI Perjuangan mengingatkan pemerintah dengan tegas untuk tidak mengulangi hal seperti itu. Kalau PDI Perjuangan dipercaya rakyat, saya tidak sesumbar, hal yang mempertukarkan wilayah kedaulatan seperti itu. Insya Allah tidak akan pernah terjadi," katanya.

Ia mengatakan pemerintah tidak boleh membiarkan negara lain menggelar latihan militernya di perairan Kepulauan Riau.

"Hak itu diberikan kepada negara lain dan ditukar dengan sejumlah perolehan uang. PDIP secara tegas menolak dan akan terus menolak hal itu," katanya.

Perjanjian keja sama pertahanan RI-Singapura ditandatangani pada 27 April 2007 di Istana Tampak Siring, Bali, oleh Menteri Pertahana kedua negara disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Singapura Lee Hsien Loong.

Namun banyak pihak termasuk DPR mempermasalahkan perjanjian tersebut karena bisa merugikan Indonesia, terutama dalam masalah kedaulatan wilayah.(*)
(sumber: antara)

Komentar Masa FM:
Sepertinya yang harus menolak perjanjian itu adalah bapak presiden kita yang terhormat. Semestinya, Pak SBY sebagai perwira sadar dan mau berkata jujur kalau ibu Mega itu benar. Karena, jika dalam sebuah negara terdapat tentara dari negara lain maka posisi kedaulatan dan kekuasaan negara tidak akan independen. Kebijakan-kebijakannya akan terpengaruh dengan keberadaan tentara-tentara itu.
Cukuplah Arab Saudi yang menjadi ompong atas pembelaannya kepada lebanon dan palestina dan melemahnya aturan syariat Islam di sana. Jangan sampai, pemerintah kita sebagaimana yang dilakukan oleh ibu Mega. Hanya Menari Poco-poco.

Dimanakah kedaulatan negara kita?

Tidak ada komentar: