Senin, 04 Februari 2008

PKS Siap Terima Caleg Non-Muslim

Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah mengungkapkan, partainya siap menerima anggota non-Muslim untuk dijadikan anggota DPR dari PKS dan hal itu merupakan konsistensi atas keterbukaan parpol tersebut.
"Kami siap mencalonkan anggota non-Muslim sebagai anggota DPR dari PKS dan kami juga siap berkerja sama atau berkoalisi dengan partai apa pun dan lembaga mana pun," kata Fahri saat dihubungi Antara di Jakarta, Ahad.
Fahri yang sedang menghadiri penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di Sanur, Bali, itu menyatakan kesediaan partainya membuka diri terhadap anggota-anggota yang non-Muslim juga sebagai konsistensi keterbukaan PKS yang sebenarnya telah dirintis sejak awal.
Selama ini, ia menambahkan, PKS juga telah memiliki anggota DPRD yang non-Muslim di beberapa daerah.
Langkah PKS menjadi partai yang terbuka terhadap semua kalangan/agama di Indonesia itu juga telah disambut positif oleh Sebali Tianyar Arimbawa, tokoh pendeta Hindu di Bali yang biasa disebut Ida Pedanda.
Dukungan tokoh sepuh Hindu di Bali tersebut atas keterbukaan PKS itu dikemukakannya pada saat dialog kebangsaan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di kawasan Pantai Sanur, dengan menyatakan bahwa dirinya siap diajukan sebagai calon legislatif (caleg) dari PKS.
"PKS itu yang saya tahu sudah menjadi partai terbuka dari dulu. PKS memahami kemajemukan di negeri ini," kata tokoh asal Griya Tegeh Amlapura itu.
Lebih lanjut ditegaskannya bahwa wajah Islam yang menghargai pluralitas atau keragaman telah mampu ditampilkan PKS.
Ia juga berpesan agar PKS memegang komitmen untuk tetap menjaga sikap moral dan kepedulian sosial seperti yang ditunjukkan selama ini. Terlebih PKS didominasi kaum muda yang mempunyai waktu lebih panjang dalam berjuang membangun bangsa. [ant/www.hidayatullah.com]

Komentar Masa FM:
masya Allah...
Liat: QS Al Baqarah: 120; An-Nisa: 144

Wallahua'lam

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Tidak dibenarkan secara syar'i sebuah partai Islam menerima keanggotaan non muslim. Dalilnya firman Allah SWT :

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنْكَرِ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan (Islam), menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar." (QS Ali 'Imran [3] : 104).

Berkaitan dengan ayat di atas, Syaikh Abdul Hamid Al-Ja'bah dalam kitabnya Al-Ahzab fi Al-Islam hal. 120 berkata :

فكلمة " منكم " في الآية تمنع أن تكون الجماعة أو الحزب من غير المسلمين و تحصر ذلك في المسلمين فقط

"Maka kata "minkum" [di antara kamu] pada ayat di atas mencegah sebuah kelompok atau partai dari [keanggotaan] orang-orang non Islam, dan membatasi keanggotaannya pada orang-orang muslim saja." (Syaikh Abdul Hamid Al-Ja'bah, Al-Ahzab fi Al-Islam, hal. 120).

Radio Masa FM mengatakan...

jadi? Apakah PKS telah melanggar ketentuan dari syariat Islam? Berarti penyebutan PKS sebagai partai Islam perlu kita pertanyakan donk???

Anonim mengatakan...

Wah... maunya apa sih? Bikin partai hanya untuk meraih kekuasaan ya?

herriy mengatakan...

pemahaman orang itu beda2,
strategi dakwah pun beda-beda,
zaman sekarang dibutuhkan kecerdasan berpikir, bukan cuma emosi atau pemilahan spotong dalil,
kebanyakan orang hanya dapat mengkritik jangka pendek, tanpa mau menganalisa jangka panjang, atau berpikir ekses negatif tanpa mau menerima ekses positifnya, ini zaman adu pemikiran bung! dengan penempatan dalil yang sesuai. saya bukan membela PKS, tapi memang kenyataannya kita dituntut harus include dan menyeluruh dalam melihat segala kemungkinan peluang dakwah..

Arief mengatakan...

ASHOOY.....
semakin terbuka PKS, semakin besar pula kans PKS untuk MENANG....

MENANGgung Malu dihadapan Allah SWT di akhirat kelak, karena telah bersepakat dengan kaum kuffar, baik dalam menentukan keputusan, maupun dalam menentukan hukum (peran PKS dalam DPR)

MENANGis tersedu-sedu, karena semakin banyak kaum muslimin yang "terbuka" matanya, yang dulu simpati kepada perjuangan PKS untuk islam, eh ternyata pelan tapi pasti perjuangan PKS untuk sekedar MENANG, dengan cara apapun..

Semakin jelas, mana HITAM, mana PUTIH

Radio Masa FM mengatakan...

Berbicara aktifitas, jika juga akan berbicara hukum syara'. Bukankah seterbukanya peluang dakwah, juga harus melihat hukum syara' atas perkara yang membuat kita bisa memanfaatkan peluang tersebut.
Jika kita mau jujur berbicara, sikap politik itu tidak mesti konsisten. Tapi, yang perlu konsistensi adalah tetapnya kita dalam memegang syariah. Kalau tidak, lebih baik tidak menjadi pejuang islam daripada terus-terusan melanggar syariat Islam...
Kami yakin, setiap kita telah memilih hal yang terbaik untuk kehidupan kita di masa yang akan datang (akhirat). Dan PKS telah menetukan pilihannya....
(wallahua'lam)